Fajrah Anugrah
201731301
Kelas B
Kelompok 8

A. Algoritma

1. Deskripsi Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Kriptografi Algoritma


Dalam sistem  keamanan data  dikenal sebuah  metode  enkripsi  yang  mempunyai kode-kode pengamanan  untuk mengacak data dan  juga  mempunyai  kode-  kode  untuk mengembalikan  data  yang  teracak  ke  data yang  sebenarnya.  Enkripsi  bisa  diartikan dengan  chiper  atau  kode,  dimana  pesan  asli (plaintext)  diubah  menjadi  kode-kode tersendiri sesuai  metode yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak pengirim pesan maupun  penerima  pesan.  Aplikasi-aplikasi keamanan  data sudah  banyak  diterapkan dan digunakan  dalam  kehidupan  sehari-hari, khususnya  pada aplikasi  smartphone  android yang pada  saat ini menjadi kebutuhan primer bagi kita semua.

Teknik kriptografi  enkripsi  dekripsi dengan  menggunakan Vigenere  Cipher  dapat  melindungi  data dimana  program  akan  melakukan  proses enkripsi dan deskripsi menggunakan dua kunci yang berbeda satu kunci dibangkitkan dengan karakter  plain text  dan  satu  lagi di  inputkan secara manual. Algoritma  enkripsi akan  memberikan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah  output  (keluaran)  dari  algoritma enkripsi.  Setelah  itu  ciphertext  kemudian ditransmisikan oleh pengirim. Kemudian akan dilakukan proses dekripsi, yaitu sebuah proses untuk  mengembalikan  teks  yang  telah  acak menjadi  kebentuk  semula  dengan  algoritma dan kunci yang sama. Dalam hal ini dilakukan oleh penerima, sehingga akan kembali menjadi sebuah  informasi  yang  dapat  dipahami  oleh penerima.

Algoritma vigenere cipher  merupakan  salah  satu  metode  dari beberapa  metode  yang  digunakan  untuk melakukan kerahasian data, vigenere  cipher  adalah  algoritma  yang melakukan  enkripsi  sekaligus  sebuah  teks yang  terdiri  dari beberapa  huruf. 

2. Penjelasan Algoritma

a. Pengertian

Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik.

b. Sejarah

Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008).

c. Cara Kerja (Proses Enkripsi dan Deskripsi)

Rumus enkripsi vigenere cipher :

Pi = (Ci-Ki) mod 26

atau

Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26

Rumus dekripsi vigenere cipher :

Pi = (Ci-Ki) mod 26

atau

Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus

Keterangan:

Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i

Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i

Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i


Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2 ... Z=25

d. Flowchart dan Penjelasan

Berikut adalah algoritma dekripsi dari metode vigenere cipher :
1. Masukkan pesan teks.
2. Masukkan kunci (tidak boleh lebih dari panjang pesan).
3. kunci diulang pada karakter sepanjang pesan.
4. Kunci dan pesan dijadikan desimal.
5. Nilai desimal pesan dikurangi nilai desimal kunci.
6. Hasil pengurangan dijadikan ASCII.
7. Data yang dijadikan ASCII ditampilakn.
8. Selesai.

3. Deskripsi dari Studi Kasus Terkait Tema Kelompok dan Penerapan Studi Kasus Terhadap Algoritma


Sekelompok aktivis hacker atau kerap disebut 'hacktivist' asal Indonesia yang mengatasnamakan dirinya sebagai Anonymous Indonesia, melalui akun Twitter @anon_indonesia mengumumkan daftar ratusan situs Australia yang diklaim telah berhasil mereka bajak. Penyerangan cyber terhadap ratusan situs asal Australia ini diduga sebagai tindakan balasan atas tuduhan spionase (mata-mata) yang dilakukan pihak Kedubes Australia di sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menurut yang dilansir laman Reuters, Senin (4/11/2013), situs-situs yang berhasil dibajak itu di-hack dan mengalami deface atau perubahan tampilan laman. Halaman awal situs diubah dan menampilkan pesan khusus yang berbunyi" "Stop Spying on Indonesia" yang artinya "Berhentilah Memata-matai Indonesia". Kebanyakan situs yang menjadi korban peretasan adalah situs iklan dan bisnis kelas bawah yang tak terlalu populer di Australia dan diperkirakan dipilih secara acak.

Pada study kasus di atas, berhubungan dengan tema kelompok kami yaitu Organisasi Sosial. Dimana dalam penyadapan situs-situs Australia yang melakukan interaksi berupa organisasi dalam bentuk kewirausahaan.

4. Sintaks dari Algoritma (Proses Enkripsi dan Deskripsi) Sesuai dengan Bahasa Pemrograman yang Dipilih

a. Pseudocode Enkripsi Vigenere Cipher

Deklarasi

Key, newKey, plaintext : string;

karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;

i, j : integer;

Dekripsi

input (key);

input (plaintext);

for (int i ← 0; i < plaintext.length)do

j ← i mod key.length();

newKey ← key(j);

end for;

write(newKey);

karakter [i] ← plaintext;

key ← get(key.plaintext);

for (int i ← 0; i < karakter.length)do

ciphertext←(char) (((95+((karakter[i]-‘ ’)+key(i)-‘ ‘)) mod 95+’ ’);

end for

write (ciphertext);

b. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher

Deklarasi

Key, newKey, ciphertext : string;

karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;

i, j : integer;

Dekripsi

input (key);

input (ciphertext);

for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do

j ← i mod key.length();

newKey ← key.charAt(j);

end for;

write(newKey);

karakter [i] ← ciphertext;

key ← get(key. ciphertext);

for (int i ← 0; i < karakter.length)do

plaintext ← (char) (((95+((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)+’ ’);

end for

write (plaintext);

5. Link Blog Anggota Kelompok

6. Referensi Sumber Materi

https://arfianhidayat.com/algoritma-kriptografi-vigenere-cipher
http://rahmanhidayat3.blogspot.com/2013/05/kode-vigenere-termasuk-kode-abjad.html
http://eprints.akakom.ac.id/7482/9/BAB%20%202.pdf
https://cybernur.wordpress.com/tag/pseudocode-enkripsi-dan-dekripsi-vigenere-cipher/

B. Analisa Program

1. Deskripsi Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Kriptografi Algoritma Kelompok dan Algoritma Kelompok Lain yang Memiliki Kemiripan Cara Kerja

Beaufort cipher dan vigenere cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang menggunakan teknik substraksi. Rumus yang digunakan pada Beaufort cipher sangat identik dengan Vigenere cipher. Kesamaan dari kedua teknik ini adalah penggunaan fungsi modulo atau sisa hasil bagi maupun jenis kunci yang yang digunakan. Perbedaan dari kedua metode ini adalah peranan kunci, dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.

2. Penjelasan Algoritma Kelompok Lain 

a. Pengertian

Beaufort Cipher secara umum yaitu merupakan teknik enkripsi subtitusi yang berfungsi untuk menyamarkan suatu pesan tertentu dengan menggunakan tabel abjad dan keyword yang telah ditetapkan. Sama seperti viginère cipher, ini menggunakan tabel yang terdiri dari abjad a-z pada baris dan kolomnya yang sering disebut dengan tabula recta.

b. Sejarah

Beaufort cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang
menggunakan teknik substraksi. Sebagai penyempurna algoritma kriptografi vigenere cipher. dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.

c. Cara Kerja (Proses Enkripsi dan Deskripsi)

Algoritma ini melakukan
proses enkripsi dan dekripsi secara stream (masing-masing karakter plaintext
harus memiliki pasangan kunci). Hal ini yang menyebabkan algoritma ini sama
hampir sama dengan algoritma vigeneere cipher. Adapun formulasi yang
digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi [2][11] adalah :
Formula proses enkripsi :
Ci = Ek(Mi) = (Ki – Mi) Mod 26 ..................................(1)
Formula proses dekripsi :
Mi = Dk(Ci) = (Ki – Ci) Mod 26 ...................................(2)
Keterangan :
Mi = Pesan yang akan dienkripsi (plain)
Ci = Sandi (cipher) Ki = Kunci
Ek = Fungsi Enkripsi Dk = Fungsi Dekripsi
Nilai mod 26 di atas tergantung dari jumlah kebutuhan karakter yang digunakan,
pada awalnya beaufort cipher hanya menggunakan 26 karakter, namun seiring
dengan perkembangan teknologi komputer saat ini, maka dapat menggunakan

mod 256 (mengguakan seluruh tabel ASCII).

d. Flowchart dan Penjelasannya

Proses enkripsi dari algoritma Beaufort dimulai dengan menginputkan plaintext dan kunci. Setelah itu akan diproses menggunakan fungsi enkripsi Beaufort𝐶𝐶 ≡ 𝐾𝐾 − 𝑃𝑃 (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑛𝑛) dimana C adalah ciphertext, K adalah kunci dan P adalah plaintext lalu di modulus dengan n yang mana n tersebut adalah jumlah karakter yang digunakan, setelah itu didapatlah hasil enkripsinya yang disebut

ciphertext.


Proses dekripsi dari algoritma Beaufort dimulai dengan menginputkan ciphertext dan kunci dari proses enkripsi. Setelah itu akan diproses menggunakan fungsi dekripsi Beaufort𝑃𝑃 ≡ 𝐾𝐾 − 𝐶𝐶 (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑛𝑛) dimana P adalah plaintext, K adalah kunci dan C adalah ciphertext lalu di modulus dengan n yangmana n tersebut adalah jumlah karakter yang digunakan, setelah itu didapatlah plaintex  awal.

3. Pengetesan Kedua Algoritma dengan Menggunakan Sintaks Bahasa Pemograman yang Dipilih dengan Inputan Plaintext berupa Nama dan NIM (Proses Enkripsi dan Deskripsi)

a. Vigenere Cipher

Pseudocode Enkripsi Vigenere Cipher

Deklarasi

Key, newKey, fajrah301 : string;

karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;

i, j : integer;

Dekripsi

input (key);

input (fajrah301);

for (int i ← 0; i < fajrah301.length)do

j ← i mod key.length();

newKey ← key(j);

end for;

write(newKey);

karakter [i] ← fajrah301;

key ← get(key.fajrah301);

for (int i ← 0; i < karakter.length)do

ciphertext←(char) (((95+((karakter[i]-‘ ’)+key(i)-‘ ‘)) mod 95+’ ’);

end for

write (ciphertext);

4. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher

Deklarasi

Key, newKey, ciphertext : string;

karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;

i, j : integer;

Dekripsi

input (key);

input (ciphertext);

for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do

j ← i mod key.length();

newKey ← key.charAt(j);

end for;

write(newKey);

karakter [i] ← ciphertext;

key ← get(key. ciphertext);

for (int i ← 0; i < karakter.length)do

fajrah301 ← (char) (((95+((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)+’ ’);

end for


write (fajrah301);

b. Beaufort Cipher

Pseudocode Enkripsi Beaufort Cipher

Deklarasi

Key, newKey, fajrah301 : string;

karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;

i, j : integer;

Dekripsi

input (key);

input (fajrah301);

for (int i ← 0; i < fajrah301.length)do

j ← i mod key.length();

newKey ← key(j);

end for;

write(newKey);

karakter [i] ← fajrah301;

key ← get(key.fajrah301);

for (int i ← 0; i < karakter.length)do

ciphertext←(char) (((95-((karakter[i]-‘ ’)-key(i)-‘ ‘)) mod 95-’ ’);

end for

write (ciphertext);

4. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher

Deklarasi

Key, newKey, ciphertext : string;

karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;

i, j : integer;

Dekripsi

input (key);

input (ciphertext);

for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do

j ← i mod key.length();

newKey ← key.charAt(j);

end for;

write(newKey);

karakter [i] ← ciphertext;

key ← get(key. ciphertext);

for (int i ← 0; i < karakter.length)do

fajrah301 ← (char) (((95-((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)-’ ’);

end for


write (fajrah301);

4. Persamaan dan Perbedaan Kedua Algoritma

Perbedaan
1. Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
2. Dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks. 
3. Beaufort sebagai penyempurna Vigenere 

Persamaan
1. Menggunakan teknik substraksi
2. Penggunaan fungsi modulo atau sisa hasil bagi
3. Jenis kunci yang yang digunakan

5. Link Anggota Kelompok Lain

6. Referensi Sumber dari Materi

http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/73-82-widyastuti.pdf
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5523?locale-attribute=ar
file:///C:/Users/Fajrah%20Anugrah/Downloads/5960-Article%20Text-4082-1-10-20180811.pdf
file:///C:/Users/Fajrah%20Anugrah/Downloads/52-111-2-PB.pdf
https://cybernur.wordpress.com/tag/pseudocode-enkripsi-dan-dekripsi-vigenere-cipher/
http://dtugasalgoritma.blogspot.com/2010/
https://siregaryohannes14.blogspot.com/2017/01/vigenere-cipher-beufort-cipher-dan.html

C. Kesimpulan Berdasarkan Penemuan Persamaan dan Perbedaan pada Kedua Studi Kasus

Dari persamaan dan perbedaan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Beaufort cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang menggunakan teknik substraksi. Sebagai penyempurna algoritma kriptografi vigenere cipher. 

Komentar