Fajrah Anugrah
201731301
Kelas B
Kelompok 8
A. Algoritma
1. Deskripsi Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Kriptografi Algoritma
Dalam sistem keamanan data dikenal sebuah metode enkripsi yang mempunyai kode-kode pengamanan untuk mengacak data dan juga mempunyai kode- kode untuk mengembalikan data yang teracak ke data yang sebenarnya. Enkripsi bisa diartikan dengan chiper atau kode, dimana pesan asli (plaintext) diubah menjadi kode-kode tersendiri sesuai metode yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak pengirim pesan maupun penerima pesan. Aplikasi-aplikasi keamanan data sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada aplikasi smartphone android yang pada saat ini menjadi kebutuhan primer bagi kita semua.
Teknik kriptografi enkripsi dekripsi dengan menggunakan Vigenere Cipher dapat melindungi data dimana program akan melakukan proses enkripsi dan deskripsi menggunakan dua kunci yang berbeda satu kunci dibangkitkan dengan karakter plain text dan satu lagi di inputkan secara manual. Algoritma enkripsi akan memberikan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output (keluaran) dari algoritma enkripsi. Setelah itu ciphertext kemudian ditransmisikan oleh pengirim. Kemudian akan dilakukan proses dekripsi, yaitu sebuah proses untuk mengembalikan teks yang telah acak menjadi kebentuk semula dengan algoritma dan kunci yang sama. Dalam hal ini dilakukan oleh penerima, sehingga akan kembali menjadi sebuah informasi yang dapat dipahami oleh penerima.
Algoritma vigenere cipher merupakan salah satu metode dari beberapa metode yang digunakan untuk melakukan kerahasian data, vigenere cipher adalah algoritma yang melakukan enkripsi sekaligus sebuah teks yang terdiri dari beberapa huruf.
2. Penjelasan Algoritma
a. Pengertian
Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik.
b. Sejarah
Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008).
c. Cara Kerja (Proses Enkripsi dan Deskripsi)
Rumus enkripsi vigenere cipher :
Pi = (Ci-Ki) mod 26
atau
Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26
Rumus dekripsi vigenere cipher :
Pi = (Ci-Ki) mod 26
atau
Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus
Keterangan:
Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i
Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2 ... Z=25
d. Flowchart dan Penjelasan
Berikut adalah algoritma dekripsi dari metode vigenere cipher :
1. Masukkan pesan teks.
2. Masukkan kunci (tidak boleh lebih dari panjang pesan).
3. kunci diulang pada karakter sepanjang pesan.
4. Kunci dan pesan dijadikan desimal.
5. Nilai desimal pesan dikurangi nilai desimal kunci.
6. Hasil pengurangan dijadikan ASCII.
7. Data yang dijadikan ASCII ditampilakn.
8. Selesai.
3. Deskripsi dari Studi Kasus Terkait Tema Kelompok dan Penerapan Studi Kasus Terhadap Algoritma
Sekelompok aktivis hacker atau kerap disebut 'hacktivist' asal Indonesia yang mengatasnamakan dirinya sebagai Anonymous Indonesia, melalui akun Twitter @anon_indonesia mengumumkan daftar ratusan situs Australia yang diklaim telah berhasil mereka bajak. Penyerangan cyber terhadap ratusan situs asal Australia ini diduga sebagai tindakan balasan atas tuduhan spionase (mata-mata) yang dilakukan pihak Kedubes Australia di sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurut yang dilansir laman Reuters, Senin (4/11/2013), situs-situs yang berhasil dibajak itu di-hack dan mengalami deface atau perubahan tampilan laman. Halaman awal situs diubah dan menampilkan pesan khusus yang berbunyi" "Stop Spying on Indonesia" yang artinya "Berhentilah Memata-matai Indonesia". Kebanyakan situs yang menjadi korban peretasan adalah situs iklan dan bisnis kelas bawah yang tak terlalu populer di Australia dan diperkirakan dipilih secara acak.
Pada study kasus di atas, berhubungan dengan tema kelompok kami yaitu Organisasi Sosial. Dimana dalam penyadapan situs-situs Australia yang melakukan interaksi berupa organisasi dalam bentuk kewirausahaan.
4. Sintaks dari Algoritma (Proses Enkripsi dan Deskripsi) Sesuai dengan Bahasa Pemrograman yang Dipilih
5. Link Blog Anggota Kelompok
6. Referensi Sumber Materi
https://arfianhidayat.com/algoritma-kriptografi-vigenere-cipher
http://rahmanhidayat3.blogspot.com/2013/05/kode-vigenere-termasuk-kode-abjad.html
http://eprints.akakom.ac.id/7482/9/BAB%20%202.pdf
https://cybernur.wordpress.com/tag/pseudocode-enkripsi-dan-dekripsi-vigenere-cipher/
B. Analisa Program
1. Deskripsi Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Kriptografi Algoritma Kelompok dan Algoritma Kelompok Lain yang Memiliki Kemiripan Cara Kerja
Beaufort cipher dan vigenere cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang menggunakan teknik substraksi. Rumus yang digunakan pada Beaufort cipher sangat identik dengan Vigenere cipher. Kesamaan dari kedua teknik ini adalah penggunaan fungsi modulo atau sisa hasil bagi maupun jenis kunci yang yang digunakan. Perbedaan dari kedua metode ini adalah peranan kunci, dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.
2. Penjelasan Algoritma Kelompok Lain
a. Pengertian
Beaufort Cipher secara umum yaitu merupakan teknik enkripsi subtitusi yang berfungsi untuk menyamarkan suatu pesan tertentu dengan menggunakan tabel abjad dan keyword yang telah ditetapkan. Sama seperti viginère cipher, ini menggunakan tabel yang terdiri dari abjad a-z pada baris dan kolomnya yang sering disebut dengan tabula recta.
b. Sejarah
Beaufort cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang
menggunakan teknik substraksi. Sebagai penyempurna algoritma kriptografi vigenere cipher. dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.
c. Cara Kerja (Proses Enkripsi dan Deskripsi)
Algoritma ini melakukan
proses enkripsi dan dekripsi secara stream (masing-masing karakter plaintext
harus memiliki pasangan kunci). Hal ini yang menyebabkan algoritma ini sama
hampir sama dengan algoritma vigeneere cipher. Adapun formulasi yang
digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi [2][11] adalah :
Formula proses enkripsi :
Ci = Ek(Mi) = (Ki – Mi) Mod 26 ..................................(1)
Formula proses dekripsi :
Mi = Dk(Ci) = (Ki – Ci) Mod 26 ...................................(2)
Keterangan :
Mi = Pesan yang akan dienkripsi (plain)
Ci = Sandi (cipher) Ki = Kunci
Ek = Fungsi Enkripsi Dk = Fungsi Dekripsi
Nilai mod 26 di atas tergantung dari jumlah kebutuhan karakter yang digunakan,
pada awalnya beaufort cipher hanya menggunakan 26 karakter, namun seiring
dengan perkembangan teknologi komputer saat ini, maka dapat menggunakan
mod 256 (mengguakan seluruh tabel ASCII).
d. Flowchart dan Penjelasannya
Proses enkripsi dari algoritma Beaufort dimulai dengan menginputkan plaintext dan kunci. Setelah itu akan diproses menggunakan fungsi enkripsi Beaufort𝐶𝐶 ≡ 𝐾𝐾 − 𝑃𝑃 (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑛𝑛) dimana C adalah ciphertext, K adalah kunci dan P adalah plaintext lalu di modulus dengan n yang mana n tersebut adalah jumlah karakter yang digunakan, setelah itu didapatlah hasil enkripsinya yang disebut
ciphertext.
Proses dekripsi dari algoritma Beaufort dimulai dengan menginputkan ciphertext dan kunci dari proses enkripsi. Setelah itu akan diproses menggunakan fungsi dekripsi Beaufort𝑃𝑃 ≡ 𝐾𝐾 − 𝐶𝐶 (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑛𝑛) dimana P adalah plaintext, K adalah kunci dan C adalah ciphertext lalu di modulus dengan n yangmana n tersebut adalah jumlah karakter yang digunakan, setelah itu didapatlah plaintex awal.
3. Pengetesan Kedua Algoritma dengan Menggunakan Sintaks Bahasa Pemograman yang Dipilih dengan Inputan Plaintext berupa Nama dan NIM (Proses Enkripsi dan Deskripsi)
a. Vigenere Cipher
Pseudocode Enkripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, fajrah301 : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (fajrah301);
for (int i ← 0; i < fajrah301.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← fajrah301;
key ← get(key.fajrah301);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
ciphertext←(char) (((95+((karakter[i]-‘ ’)+key(i)-‘ ‘)) mod 95+’ ’);
end for
write (ciphertext);
4. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, ciphertext : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (ciphertext);
for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key.charAt(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← ciphertext;
key ← get(key. ciphertext);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
fajrah301 ← (char) (((95+((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)+’ ’);
end for
write (fajrah301);
b. Beaufort Cipher
Pseudocode Enkripsi Beaufort Cipher
Deklarasi
Key, newKey, fajrah301 : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (fajrah301);
for (int i ← 0; i < fajrah301.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← fajrah301;
key ← get(key.fajrah301);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
ciphertext←(char) (((95-((karakter[i]-‘ ’)-key(i)-‘ ‘)) mod 95-’ ’);
end for
write (ciphertext);
4. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, ciphertext : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (ciphertext);
for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key.charAt(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← ciphertext;
key ← get(key. ciphertext);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
fajrah301 ← (char) (((95-((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)-’ ’);
end for
write (fajrah301);
4. Persamaan dan Perbedaan Kedua Algoritma
Perbedaan
1. Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
201731301
Kelas B
Kelompok 8
A. Algoritma
1. Deskripsi Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Kriptografi Algoritma
Dalam sistem keamanan data dikenal sebuah metode enkripsi yang mempunyai kode-kode pengamanan untuk mengacak data dan juga mempunyai kode- kode untuk mengembalikan data yang teracak ke data yang sebenarnya. Enkripsi bisa diartikan dengan chiper atau kode, dimana pesan asli (plaintext) diubah menjadi kode-kode tersendiri sesuai metode yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak pengirim pesan maupun penerima pesan. Aplikasi-aplikasi keamanan data sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada aplikasi smartphone android yang pada saat ini menjadi kebutuhan primer bagi kita semua.
Teknik kriptografi enkripsi dekripsi dengan menggunakan Vigenere Cipher dapat melindungi data dimana program akan melakukan proses enkripsi dan deskripsi menggunakan dua kunci yang berbeda satu kunci dibangkitkan dengan karakter plain text dan satu lagi di inputkan secara manual. Algoritma enkripsi akan memberikan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output (keluaran) dari algoritma enkripsi. Setelah itu ciphertext kemudian ditransmisikan oleh pengirim. Kemudian akan dilakukan proses dekripsi, yaitu sebuah proses untuk mengembalikan teks yang telah acak menjadi kebentuk semula dengan algoritma dan kunci yang sama. Dalam hal ini dilakukan oleh penerima, sehingga akan kembali menjadi sebuah informasi yang dapat dipahami oleh penerima.
Algoritma vigenere cipher merupakan salah satu metode dari beberapa metode yang digunakan untuk melakukan kerahasian data, vigenere cipher adalah algoritma yang melakukan enkripsi sekaligus sebuah teks yang terdiri dari beberapa huruf.
2. Penjelasan Algoritma
a. Pengertian
Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik.
b. Sejarah
Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008).
c. Cara Kerja (Proses Enkripsi dan Deskripsi)
Rumus enkripsi vigenere cipher :
Pi = (Ci-Ki) mod 26
atau
Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26
Rumus dekripsi vigenere cipher :
Pi = (Ci-Ki) mod 26
atau
Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus
Keterangan:
Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i
Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2 ... Z=25
d. Flowchart dan Penjelasan
Berikut adalah algoritma dekripsi dari metode vigenere cipher :
1. Masukkan pesan teks.
2. Masukkan kunci (tidak boleh lebih dari panjang pesan).
3. kunci diulang pada karakter sepanjang pesan.
4. Kunci dan pesan dijadikan desimal.
5. Nilai desimal pesan dikurangi nilai desimal kunci.
6. Hasil pengurangan dijadikan ASCII.
7. Data yang dijadikan ASCII ditampilakn.
8. Selesai.
3. Deskripsi dari Studi Kasus Terkait Tema Kelompok dan Penerapan Studi Kasus Terhadap Algoritma
Sekelompok aktivis hacker atau kerap disebut 'hacktivist' asal Indonesia yang mengatasnamakan dirinya sebagai Anonymous Indonesia, melalui akun Twitter @anon_indonesia mengumumkan daftar ratusan situs Australia yang diklaim telah berhasil mereka bajak. Penyerangan cyber terhadap ratusan situs asal Australia ini diduga sebagai tindakan balasan atas tuduhan spionase (mata-mata) yang dilakukan pihak Kedubes Australia di sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurut yang dilansir laman Reuters, Senin (4/11/2013), situs-situs yang berhasil dibajak itu di-hack dan mengalami deface atau perubahan tampilan laman. Halaman awal situs diubah dan menampilkan pesan khusus yang berbunyi" "Stop Spying on Indonesia" yang artinya "Berhentilah Memata-matai Indonesia". Kebanyakan situs yang menjadi korban peretasan adalah situs iklan dan bisnis kelas bawah yang tak terlalu populer di Australia dan diperkirakan dipilih secara acak.
Pada study kasus di atas, berhubungan dengan tema kelompok kami yaitu Organisasi Sosial. Dimana dalam penyadapan situs-situs Australia yang melakukan interaksi berupa organisasi dalam bentuk kewirausahaan.
4. Sintaks dari Algoritma (Proses Enkripsi dan Deskripsi) Sesuai dengan Bahasa Pemrograman yang Dipilih
a. Pseudocode Enkripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, plaintext : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (plaintext);
for (int i ← 0; i < plaintext.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← plaintext;
key ← get(key.plaintext);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
ciphertext←(char) (((95+((karakter[i]-‘ ’)+key(i)-‘ ‘)) mod 95+’ ’);
end for
write (ciphertext);
b. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, ciphertext : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (ciphertext);
for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key.charAt(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← ciphertext;
key ← get(key. ciphertext);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
plaintext ← (char) (((95+((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)+’ ’);
end for
write (plaintext);
5. Link Blog Anggota Kelompok
6. Referensi Sumber Materi
https://arfianhidayat.com/algoritma-kriptografi-vigenere-cipher
http://rahmanhidayat3.blogspot.com/2013/05/kode-vigenere-termasuk-kode-abjad.html
http://eprints.akakom.ac.id/7482/9/BAB%20%202.pdf
https://cybernur.wordpress.com/tag/pseudocode-enkripsi-dan-dekripsi-vigenere-cipher/
B. Analisa Program
1. Deskripsi Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Kriptografi Algoritma Kelompok dan Algoritma Kelompok Lain yang Memiliki Kemiripan Cara Kerja
Beaufort cipher dan vigenere cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang menggunakan teknik substraksi. Rumus yang digunakan pada Beaufort cipher sangat identik dengan Vigenere cipher. Kesamaan dari kedua teknik ini adalah penggunaan fungsi modulo atau sisa hasil bagi maupun jenis kunci yang yang digunakan. Perbedaan dari kedua metode ini adalah peranan kunci, dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.
2. Penjelasan Algoritma Kelompok Lain
a. Pengertian
Beaufort Cipher secara umum yaitu merupakan teknik enkripsi subtitusi yang berfungsi untuk menyamarkan suatu pesan tertentu dengan menggunakan tabel abjad dan keyword yang telah ditetapkan. Sama seperti viginère cipher, ini menggunakan tabel yang terdiri dari abjad a-z pada baris dan kolomnya yang sering disebut dengan tabula recta.
b. Sejarah
Beaufort cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang
menggunakan teknik substraksi. Sebagai penyempurna algoritma kriptografi vigenere cipher. dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.
c. Cara Kerja (Proses Enkripsi dan Deskripsi)
Algoritma ini melakukan
proses enkripsi dan dekripsi secara stream (masing-masing karakter plaintext
harus memiliki pasangan kunci). Hal ini yang menyebabkan algoritma ini sama
hampir sama dengan algoritma vigeneere cipher. Adapun formulasi yang
digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi [2][11] adalah :
Formula proses enkripsi :
Ci = Ek(Mi) = (Ki – Mi) Mod 26 ..................................(1)
Formula proses dekripsi :
Mi = Dk(Ci) = (Ki – Ci) Mod 26 ...................................(2)
Keterangan :
Mi = Pesan yang akan dienkripsi (plain)
Ci = Sandi (cipher) Ki = Kunci
Ek = Fungsi Enkripsi Dk = Fungsi Dekripsi
Nilai mod 26 di atas tergantung dari jumlah kebutuhan karakter yang digunakan,
pada awalnya beaufort cipher hanya menggunakan 26 karakter, namun seiring
dengan perkembangan teknologi komputer saat ini, maka dapat menggunakan
mod 256 (mengguakan seluruh tabel ASCII).
d. Flowchart dan Penjelasannya
Proses enkripsi dari algoritma Beaufort dimulai dengan menginputkan plaintext dan kunci. Setelah itu akan diproses menggunakan fungsi enkripsi Beaufort𝐶𝐶 ≡ 𝐾𝐾 − 𝑃𝑃 (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑛𝑛) dimana C adalah ciphertext, K adalah kunci dan P adalah plaintext lalu di modulus dengan n yang mana n tersebut adalah jumlah karakter yang digunakan, setelah itu didapatlah hasil enkripsinya yang disebut
ciphertext.
Proses dekripsi dari algoritma Beaufort dimulai dengan menginputkan ciphertext dan kunci dari proses enkripsi. Setelah itu akan diproses menggunakan fungsi dekripsi Beaufort𝑃𝑃 ≡ 𝐾𝐾 − 𝐶𝐶 (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑛𝑛) dimana P adalah plaintext, K adalah kunci dan C adalah ciphertext lalu di modulus dengan n yangmana n tersebut adalah jumlah karakter yang digunakan, setelah itu didapatlah plaintex awal.
3. Pengetesan Kedua Algoritma dengan Menggunakan Sintaks Bahasa Pemograman yang Dipilih dengan Inputan Plaintext berupa Nama dan NIM (Proses Enkripsi dan Deskripsi)
a. Vigenere Cipher
Pseudocode Enkripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, fajrah301 : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (fajrah301);
for (int i ← 0; i < fajrah301.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← fajrah301;
key ← get(key.fajrah301);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
ciphertext←(char) (((95+((karakter[i]-‘ ’)+key(i)-‘ ‘)) mod 95+’ ’);
end for
write (ciphertext);
4. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, ciphertext : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (ciphertext);
for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key.charAt(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← ciphertext;
key ← get(key. ciphertext);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
fajrah301 ← (char) (((95+((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)+’ ’);
end for
write (fajrah301);
b. Beaufort Cipher
Pseudocode Enkripsi Beaufort Cipher
Deklarasi
Key, newKey, fajrah301 : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (fajrah301);
for (int i ← 0; i < fajrah301.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← fajrah301;
key ← get(key.fajrah301);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
ciphertext←(char) (((95-((karakter[i]-‘ ’)-key(i)-‘ ‘)) mod 95-’ ’);
end for
write (ciphertext);
4. Pseudocode Dekripsi Vigenere Cipher
Deklarasi
Key, newKey, ciphertext : string;
karakter:array[1 ….. karakter.length]of string;
i, j : integer;
Dekripsi
input (key);
input (ciphertext);
for (int i ← 0; i < ciphertext.length)do
j ← i mod key.length();
newKey ← key.charAt(j);
end for;
write(newKey);
karakter [i] ← ciphertext;
key ← get(key. ciphertext);
for (int i ← 0; i < karakter.length)do
fajrah301 ← (char) (((95-((karakter[i] – ‘ ’)-key.charAt(i) – ‘ ‘)) mod 95)-’ ’);
end for
write (fajrah301);
Perbedaan
1. Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
2. Dalam Vigenere cipher kunci digunakan sebagai penambah plain teks dan pengurang cipher teks. Sedangkan dalam formula yang digunakan Beaufort cipher, kunci digunakan untuk dikurangkan dengan plain teks maupun cipher teks.
3. Beaufort sebagai penyempurna Vigenere
Persamaan
1. Menggunakan teknik substraksi
2. Penggunaan fungsi modulo atau sisa hasil bagi
3. Jenis kunci yang yang digunakan
5. Link Anggota Kelompok Lain
6. Referensi Sumber dari Materi
http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/73-82-widyastuti.pdf
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5523?locale-attribute=ar
file:///C:/Users/Fajrah%20Anugrah/Downloads/5960-Article%20Text-4082-1-10-20180811.pdf
file:///C:/Users/Fajrah%20Anugrah/Downloads/52-111-2-PB.pdf
https://cybernur.wordpress.com/tag/pseudocode-enkripsi-dan-dekripsi-vigenere-cipher/
http://dtugasalgoritma.blogspot.com/2010/
https://siregaryohannes14.blogspot.com/2017/01/vigenere-cipher-beufort-cipher-dan.html
C. Kesimpulan Berdasarkan Penemuan Persamaan dan Perbedaan pada Kedua Studi Kasus
Dari persamaan dan perbedaan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Beaufort cipher merupakan metode kriptografi subtitusi turunan dari Vigenere cipher yang menggunakan teknik substraksi. Sebagai penyempurna algoritma kriptografi vigenere cipher.
Komentar
Posting Komentar